Pages

TEKS PIDATO KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR

Rabu, 08 Oktober 2014

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
               Salam sejahtera untuk kita semua. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, sehingga saya dapat berpidato dengan hal yang berkenaan dengan "Kebangsaan dan Cinta Tanah Air". Sebelum saya menyampaikan pidato ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan senang dan sehat.
Cinta Tanah Air memiliki definisi yang bermacam-macam. Berbagai macam sumber memiliki definisi yang berbeda-beda walaupun makna yang terkandung sama dan saling berhubungan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, “Cinta Tanah Air” terdiri dari kata “cinta” dan “setanah air”. Kata “cinta” berarti suka sekali sedangkan “setanah air” berarti sebangsa atau senegara. Disimpulkan “cinta tanah air” berarti rasa suka terhadap bangsanya. Cinta tanah air sendiri berasal dari perwujudan dari Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Hal tersebut dapat diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, serta bangsa dan negara. Setiap warga negara wajib memiliki rasa cinta tanah air dan berhak mengikuti segala aktivitas kenegaraan.


 Teman – temanku yang aku cintai
Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negeri yang terkenal dengan keanekaragamannya. Terdapat ratusan bahkan lebih suku bangsa yang ada di bumi Indonesia. Dari suku-suku ini kemudian terbentuk suatu budaya yang berbeda antara satu sama lain.
Akan tetepi jika kita di suruh untuk menyebutkan budaya-budaya kita, jawaban kita mungkin “bisa dihitung dengan jari” seolah-olah sebagai penerus generasi bangsa seakan-akan kita tidak peduli terhadap budaya kita sendiri. Padahal seharusnya kita harus melestarikannya bukan malah mengabaikannya.
Di era globalisasi ini budaya budaya barat sangat mudah masuk ke Indonesia. Budaya barat ini tumbuh dan berkembang dengan pesat di Indonesia. Dan kita sebagai generasi muda, seakan lebih menyukai budaya barat ketimbang budaya asli kita. Kita merasa lebih Percaya Diri dan merasa lebih gaul jika meniru budaya barat. Makanya tidak salah jika budaya kita di klaim atau di akui oleh Negara lain seperti malaisa contohnya reog dan tari pendet.
Jika memang wayang kulit salah satu budaya yang kita miliki mengapa harus malu untuk menontonnya? Jika memang batik itu juga bagian dari budaya kita, mengapa merasa malu memakainya?.
Teman – temanku yang aku cintai
Sebuah pepatah menyatakan “ Hubbul Wathon Minal Imaan” Cinta tanah air sebagian dari Iman. Maka dari itu jika kita masih merasa bahwa kita masih memiliki iman maka dari itu wajib hukumnya bagi kita untuk mencintai tanah air kita menjaga kehormatannya dan keutuhannya. Karena dengan begitu Negara kita akan menjadi negara yang besar dan terhormat di mata dunia. Amin...“Masa depan bangsa adalah tanggung jawab kita sebagai penerus bangsa.”

Sekian apa yang dapat saya sampaikan, kurang lebih nya mohon dima’afkan.. 
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOG TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS